Niat hati... bukan, Malang
memang sungguh menarik, tanpa atau dengan hadirnya dia. Lalu dia apa? Dia? Dia
bukan apa melainkan siapa?
Kesempatan...
iya, Malang memang memanggil-manggil. Keindahan, kemacetan, kebebasan,
kekenyangan. Dia memanggil? Tentu tidak(lagi).
Terlambat...
tidak, waktu tak merubahnya atau belum.
Bintang...
Bulan... Matahari... Planet... Tata Surya memiliki banyak matahari, matahari
yang baru lebih terang. Benderang.
Magnet...
diamagnetik. Medan ini terlalu jauh atau memang tak ada daya.
Pameran...
fotografi. Pemandangan indah. Neraka. Surga. Sudut pandang orang ketiga atau
pertama. Pemeran.
"
Do'a baik untukmu kawan" Amin :') ya Rabb... teman, kawan, sahabat, do'a
dari siapa pun ketika itu baik untukmu atau untu semua umat :) Amin.
Mati...
kalah, bukan, sementara. Jangan siksa diri. Lebih baik buta? face the truth!
Run away? Coward!
Tak
kuat lagi. Salah. Kembalilah pada Penguasamu. Dia tahu yang terbaik. iya.
kembali.
Terima
Kasih Malang... selalulah kau mempesonaku, kembangkan potensimu... semoga kita berjodoh. :)
Melewatkanmu di lembaran hariku
Selalu terhenti di batas senyumanmu
Walau berakhir cinta kita berdua
Hati ini tak ingin dan selalu berdusta
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Lupakanmu takkan mudah bagiku
Selalu ku coba namun aku tak mampu
Membuang semua kisah yang telah berlalu
Di sudut relung hatiku yang membisu ku merindukanmu
Harusnya ku telah melewatkanmu
Menghapuskanmu dari dalam benakku
Namun ternyata sulit bagiku
Merelakanmu pergi dari hatiku
Selalu ingin dekat tubuhmu
Namun aku tak bisa karena kau telah bahagia
Harusnya ku telah melewatkanmu
Menghapuskanmu dari dalam benakku
Namun ternyata sulit bagiku
Merelakanmu pergi dari hatiku (hatiku)
Selalu ingin dekat tubuhmu
Namun aku tak bisa, namun aku tak bisa
Karena kau telah bahagia
0 komentar:
Posting Komentar